Kamis, 19 Maret 2015

Makan tanpa garam, rasanya Hambar



Proses Pembuatan Garam
Garam merupakan komoditas yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat kita, bayangkan saja jika tidak ada garam akan hambar terasa hidup kita begitu kata pepatah mengatakan. Garam tidak hanya bisa dijadikan bahan konsumsi namun garam juga bisa dikategorikan dalam bahan industri, seperti industri penyamakan kulit, pengeboran minyak lepas pantai dll.
IMG_0374 
Garam Krosok
Proses pembuatan garam secara tradisional bisa dibilang ada dua jenis yaitu dengan metode penguapan dengan sinar matahari di tambak – tambak garam dan dengan cara teknik perebusan (garam rebus).
Untuk proses pembuatan garam dengan penguapan sinar matahari biasanya para petani garam membuat garam dengan metode petakan – petakan untuk penguapan, untuk mendapatkan hasil garam yang baik dengan kristal yang besar, petani garam biasanya secara langsung menguapkan air laut yang dialirkan pada petakan – petakan untuk menghasilkan kadar baume (massa jenis cairan / kepekatan / kekentalan) yang tinggi sekitar 20 – 25 Be (untuk pengukuran menggunakan Baumemeter) tapi biasanya untuk petani tradisional mereka menggunakan insting saja, sangat jarang sekali petani tradisional menggunakan alat baumemeter.

IMG_0164

Proses Pembuatan Garam di Tambak Garam
Setelah mengalirkan air pada tiap petakan untuk menghasilkan kadar baume yang diinginkan dengan teknik penguapan sinar matahari, setelah itu air laut dimasukan ke petakan khusus untuk meja garam lalu diuapkan dengan sinar matahari selama 7 hari lalu dengan sendirinya air tersebut akan berkurang dan menjadi Kristal garam.
Beda halnya dengan proses perebusan garam, untuk proses pembuatan garam dengan metode perebusan yang tradisional biasanya pertama kali yaitu dengan menggunakan garam yang masih kasar yang sudah jadi lalu dilarutkan dengan air, setelah air sudah tercampur dan garam sudah terlarut air tersebut biasanya difilter (disaring) agar air jernih, setelah melalui proses penyaringan air tersebut direbus dengan menggunakan bara api sekitar 3 – 4 jam bahkan lebih, setelah itu jadilah garam rebus. Perbedaan garam rebus dengan pembuatan garam yang mengunakan teknik penguapan panas matahari ialah jika garam rebus hasilnya lebih halus sedangkan garam dengan menggunakan pemanasan matahari akan lebih kasar (Kristal garam).

IMG_1022

Proses Pembuatan Garam dengan Metode Perebusan
Namun, pada dasarnya teknik pembuatan garam itu berdasarkan hasil penguapan dari air laut baik dengan menggunakan cara direbus ataupun dengan penguapan sinar matahari.

Persamaan Differensial Eksak dan Non Eksak



Persamaan Diferensial Eksak Dan Non Eksak

Persamaan Diferensial Eksak

Suatu Persamaan Diferensial ordo satu yang berbentuk

(7)                               M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0

disebut Persamaan Diferensial Eksak jika ruas kirinya adalah diferensial total atau diferensial eksak

(8)                               

dari suatu fungsi u(x,y). Maka Persamaan Diferensial (7) dapat ditulis dengan

du = 0.

Dengan pengintegralan akan diperoleh selesaian umum dari (1) yang berbentuk

(9)                                           u(x,y) = c.

Dengan membandingkan (7) dan (8) kita mengetahui bahwa (7) adalah Persamaan Diferensial Eksak jika ada suatu fungsi u(x,y) sedemikian hingga

(10)                                        


Misal M dan N terdifinisikan dan mempunyai turunan par-sial pertama yang kontinen dalam suatu daerah di bidang xy yang batas-batasnya berupa kurva tutup yang tidak mempunyai iri-san mandiri (self-intersections). Maka dari (10) diperoleh



Dengan asumsi kontinuitas, maka dua turunan kedua di atas adalah sama. Jadi

(11)                                         

Syarat ini bukan hanya perlu tetapi juga cukup untuk Mdx+Ndy menjadi diferensial
total.

Jika (7) eksak, maka fungsi u(x,y) dapat ditemukan dengan perkiraan atau dengan cara sistematis seperti berikut. Dari (10a) dengan pengintegralan terhadap x
Diperoleh

(12)                                         

dalam pengintegralan ini, y dipandang sebagai suatu konstan, dan k(y) berperan
sebagai konstan integrasi. Untuk menentukan k(y), kita turunkan ¶u/¶y dari (12),
gunakan (10b) untuk mendapatkan dk/dy, dan integralkan.

Rumus (12) diperoleh dari (10a). Secara sama kita bisa menggunakan rumus
(10b) untuk mendapatkan rumus (12*) yang mirip dengan (12) yaitu

(12*)                                        

Untuk menentukan l(x) kita turunkan ¶u/¶x dari (12*), gunakan (10a) untuk
mendapatkan dl/dx, dan intergralkan.


Contoh 6 Persamaan  Diferensial Eksak
Selesaikan

xy’ + y + 4 = 0.

Penyelesaian.
Persamaan di atas ditulis dalam bentuk (7), yaitu

(y+4)dx + xdy = 0.

Kita lihat bahwa

M = y+4, dan
N = x.

Jadi (11) dipenuhi, sehingga persamaannya adalah eksak.
Dari (12*) diperoleh


Untuk menentukan l(x), rumus di atas diturunkan terhadap x dan gunakan rumus
(10a) untuk mendapatkan


Jadi
dl/dx = 4, atau
l = 4x+c*.

Jadi selesaian umum Persamaan Diferensial berbentuk

u = xy+l(x)
              = xy+4x+c*
   = konstan.

Pembagian dengan x menghasilkan

y = c/x+4.

Catatan: Persamaan Diferensial Eksak
Persamaan di atas bisa ditulis menjadi

ydx + xdy = -4dx.

Ruas kiri adalah diferensial total dari xy, yaitu d(xy), sehingga jika diintegralkan akan
diperoleh xy = -4x+c, yang sama dengan penyelesaian dengan menggunakan metode sistematis.


Contoh 7

Selesaikan Persamaan Diferensial Eksak:

2xsin3ydx + (3x2cos3y+2y)dy = 0.


Penyelesaian.

Dengan (11) terbukti bahwa PDnya eksak.

Dari (12) diperoleh



Jika diturunkan terhadap y diperoleh


Jadi


Selesaian umumnya adalah u = konstan atau



Perhatikan!
Metode kita memberikan selesaian dalam bentuk implisit

u(x,y) = c = konstan,

bukan dalam bentuk eksplisit y = f(x).

Untuk mengeceknya, kita turunkan u(x,y) = c secara implisit. Dan dilihat apakah
akan menghasilkan

dy/dx = -M/N atau

Mdx + Ndy = 0,

seperti persamaan semula atau tidak.


Contoh 8. Kasus tidak eksak
Perhatikan Persamaan Diferensial

ydx-xdy=0.

Terlihat bahwa

M=y dan N=-x
Sehingga

Tetapi

Jadi Persamaan Diferensialnya tidak eksak. Dalam kasus demikian metode kita tidak berlaku: dari (12),
Sehingga Ini harus sama dengan

N=-x.

Hal ini tidak mungkin, karena k(y) hanya fungsi dari y saja. Jika digunakan (12*)
juga akan menghasilkan hal yang sama. Untuk menyelesaikan Persamaan Diferensialtak eksak yang
demikian ini diperlukan metode yang lain.

Jika suatu Persamaan Diferensial itu eksak, maka kita bisa mengubah menjadi tak eksak dengan
membagi dengan suatu fungsi tertentu. Sebagai contoh,

xdx+ydy=0

adalah Persamaan Diferensial Eksak, tetapi dengan membagi dengan y akan diperoleh Persamaan Diferensial tak eksak

x/ydx+dy=0.

Demikian juga suatu Persamaan Diferensial tak eksak, mungkin bisa diubah menjadi eksak dengan
dibagi/dikalikan dengan suatu fungsi tertentu (yang cocok). Metode ini akan dibahas
dalam pasal berikutnya.